Selasa, 22 November 2011

makalah analisa ratio

BAB I
PENDAHULUAN


1.           Latar Belakang

Mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah dasar untuk dapat menginterprestasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah, prosentase, serta trendnya, penganalisa menyadari  bahwa beberapa ratio secara individu akan membantu dalam menganalisa dan menginterprestasikan posisi keuangan suatu perusahaan.

2.               Rumusan Masalah

Dalam hal ini, masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang :
a.         Apa pengertian analisa ratio  ?
b.      Bagaimana cara menghitung ratio ?

3.               Tujuan
Salah satu tujuan dari pembelajaran mata kuliah analisis laporan keuangan dengan tema analisa ratio pada saat ini  adalah bagaimana kita dapat mengembangkan suatu perusahaan supaya menjadi lebih maju dan berkembang pesat, dan mampu bersaing. Kita sebagai penerus generasi bangsa mampu membangun kemajuan negara melalui perekonomian baik.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    ANALISA RATIO
Pengertian ratio adalah merupakan alat yang dinyatakan dalam arithmetical term yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data financial. Sedangkan analisa ratio adalah suatu cara untuk menganalisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan. Hasil dari analisa ini merupakan dasar untuk dapat menintrepretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan

Dua cara perbandingan :
Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu-waktu yang lalu (ratio histories) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.
Membandingkan ratio-ratio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industry (ratio industry/standart) untuk waktu yang sama.

Analisa rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Rasio ini akan lebih bermanfaat terutama apabila ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio pembanding yang digunakan sebagai standar.

1)            Dasar Pembandingan Angka Ratio
Dengan menggunakan analisa ratio dimungkinkan untuk dapat menentukan tingkat likwiditas, solvabilitas, keefektifan operasi serta deraja keuntungan suatu perusahaan.
                                                                        


Perbedaan-perbedaan dalam data keuangan dan hasil operasi dari berbagai perusahaan yang sejenis mungkin disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut : 
a.       Perbedaan letak perusahaan dengan tingkat harga dan biaya operasi yang berbeda-beda, seperti besar kecilnya perusahaan suatu perusahaan yang mempunyai ukuran yang sama tetapi yang satu terletak di medan dan lainnya terletak di Yogyakarta akan berakibat ratio yang dihitung juga akan berbeda.
b.        Jumlah aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan yang digunakan dalam operasi mungkin berbeda dengan perusahaan yang lain, ada yang aktivanya atau alat-alat yang digunakan untuk operasi hanya menyewa sehingga operating assetnya kecil. Kemungkinan yang lain yaitu adanya perusahaan yang memiliki alat-alat operasi atau aktiva tetap yang melebihi dari kebutuhannya.
c.         Adanya perbedaan umur kekayaan yang dimiliki di antara perusahaan-perusahaan tersebut.
d.         Perbedaan kebijaksanaan yang dilakukan untuk masing-masing perusahaan baik dalam menaksir umur kegunaan suatu aktiva tetap, metode depresiasi dan metode penilaiannya.
e.          Perbedaan struktur permodalan yang dimiliki perusahaan-perusahaan yang bersangkutan, ada perusahaan yang modalnya sebagian besar merupakan modal sendiri. Ada juga yang dari kreditur sehingga beban bunga yang ditanggung cukup besar.
f.          Perbedaan system dan prosedur akuntansi yang digunakan termasuk perbedaan klasifikasi biaya klasifikasi rekening dalam penyajian laporan keuangan serta periode akuntansi (tahun buku).
1.                                                             Penggolongan Angka  Ratio
Berdasarkan sumber datanya maka angka ratio dapat dibedakan antara :
a)      Ratio-ratio neraca (balance sheet ratios) yang tergolong dalam kategori ini adalah semua ratio yang datanya diambil atau bersumber pada neraca, misalnya current ratio, acid test ratio.
b)      Ratio-ratio laporan rugi laba (income statement ratios) yaitu angka-angka ratio yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan rugi-laba, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio dan lain sebagainya.
c)      Ratio-ratio antar laporan (interstatement ratios) ialah semua angka ratio yang penyusunannya datanya berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan rugi-laba, misalnya tingkat perputaran persediaan (inventory turn over), tingkat perputaran pihutang (account receivable turn over).

Tujuan tiap penganalisa pada umumnya adalah untuk mengetahui tingkat rentabilitas, solvabilitas, dan likwiditas dari perusahaan yang bersangkutan.  

2.      Ratio Modal Kerja atau Likwiditas
Tidak hanya Bank dan kreditor jangka pendek saja yang tertarik (yang terutama memperhatikan) terhadap angka-angka ratio modal kerja, yaitu ratio yang digunakan untuk menganalisa dan menginterprestasikan posisi keuangan jangka pendek, tetapi juga sangat membantu bagi management untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan.
Suatu perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang baik apabila mampu
1)      Memenuhi kewajiban-kewajibannya tepat pada waktunya; yaitu pada waktu ditagih (kewajiban-kewajiban terhadap pihak extern)
2)      Memelihara modal kerja yang cukup operasi yang normal (kewajiban keuangan terhadap pihak intern)
3)      Membayar bunga dan devidend yang dibutuhkan
4)      Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan
Untuk menilai posisi keuangan jangka pendek (likwiditas) berikut ini diberikan beberapa ratio yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa dan menginterprestasikan data tersebut.
a.     Current Ratio
Ratio yang paling umum digunakan untuk menganalisa posisi modal  kerja suatu perusahaan adalah current ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar.

Pengurangan jumlah hutang lancar dan aktiva lancar dalam jumlah yang sama akan menaikkan atau mempertinggi current ratio yang dihitung, hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut :
Aktiva lancar                                       Hutang lancar
Kas                              Rp    500.000,-            Hutang Dagang           Rp 1.250.000,-
Piutang dagang           Rp 1.250.000,-            Hutang wesel              Rp 1.000.000,-
Piutang wesel              Rp 1.000.000,-            Hutang pajak               Rp    500.000,-
Persediaan                   Rp 2.500.000,-            Hutang gaji                 Rp    250.000,-
Persekot biaya             Rp    750.000,-           
 

Jumlah                         Rp 6.000.000,-            Jumlah                         Rp 3.000.000,-


b.         Acid Test Ratio
Disebut juga Quick Ratio yaitu Ratio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatip lama untuk direalisir menjadi uang kas dan menganggap bahwa piutang segera dapat direalisir sebagai uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likwid daripada pihutang. Ratio ini lebih tajam daripada current ratio, karena hanya membandingkan aktiva yang sangat likwid (mudah dicairkan atau diuangkan) dengan hutang lancar. Jika current ratio tinggi tapi Quick rationya rendah menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan. Berikut ini diberikan contoh perhitungan acid test ratio :










Quick assets         
1977
1978
Kas …….
Surat-surat berharga (efek-efek) ……
Piutang  …….
Total quick assets (a) …….
Total  hutang (b) …….
Rp 100.500,-
Rp 150.000,-
Rp 375.000,-
Rp    60.00,-
Rp 150.000,-
Rp 420.000,-
Rp 625.500,-
Rp 630.000,-
Rp 546.000,-
Rp 410.000,-
                               
                Acid test ratio
                (Quick ratio)         : a/b                                        1,1 : 1                                     1,5 : 1


Piutang  yang dimiliki suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang  tersebut (turn over receivable), yaitu dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang rata-rata. Rata-rata piutang kalau memungkinkan dapat dihitung secara bulanan (saldo tiap-tiap akhir bulan dibagi tiga belas) atau tahunan yaitu saldo awal dimbath saldo tahun dibagi dua.
Gambaran menghitung perputaran piutang adalah sebagai berikut:

Penjualan kredit (netto) a….
Piutang :
Awal tahun ………….
Akhir tahun …………..
Rata-rata piutang (b)…………..
Tingkat piutang (a/b)…..
1977
1978
Rp 1.650.000,-

Rp    333.500,-
Rp    375.000,-
Rp    354.250,-
          4,7
Rp 1.425.000,-

Rp     375.000,-
Rp     420.000,-
Rp     397.500,-
          3,6

Makin tinggi ratio (turn over) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau ratio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit, dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit.




BAB III
PENUTUP


A.  Kesimpulan
Pengertian ratio adalah merupakan alat yang dinyatakan dalam arithmetical term yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data financial. Sedangkan analisa ratio adalah suatu cara untuk menganalisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan. Hasil dari analisa ini merupakan dasar untuk dapat menintrepretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.

B.       Saran
       Analisa Ratio sangat penting digunakan dalam suatu perusahaan, sebab berguna sebagai barometer birokrasi suatu perusahaan supaya semakin maju dan berkembang, dan semoga makalah ini dapat berguna bagi semua kalangan mahasiswa khususnya jurusan ekonomi akuntansi, sekian dan terima kasih. 

















DAFTAR PUSTAKA
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar